MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN


Seorang Misionaris melayani Tuhan di tengah-tengah suku primitif di Afrika. Istrinya di bunuh oleh orang-orang disana dan anaknya dibuang ke sungai sebagai santapan buaya.

Sedangkan dirinya dikurung dan menunggu saatnya untuk dijadikan korban persembahan bagi dewa mereka. Syukurlah, karena tiba-tiba terjadi kebakaran yang hebat, orang-orang primitif melarikan diri, sehingga ia merasa ia mempunyai kesempatan untuk meloloskan diri.

Sewaktu ia mau meninggalkan tempat kurungan itu, tiba-tiba ia mendengar suara anak kecil yang sedang menangis ditengah-tengah rumah yang di amuk api. Dengan susah payah, akhirnya ia dapat menyelamatkan anak tersebut.
Setelah diperhatikan, barulah diketahui bahwa anak tersebut adalah anak dari kepala suku yang membunuh istri dan anaknya.

Sebenarnya ini merupakan kesempatan baginya untuk membalas dendam dengan membunuh anak tersebut. Tetapi ia tidak berbuat demikian. Sebaliknya ia berdoa kepada Tuhan, “ya Tuhan, apa yang dapat ku korbankan sudah ku korbankan. Sekarang aku mau mengorbankan diriku, dengan membawa anak ini kepada kepala suku. Dan sekali lagi mengabarkan Injil kepadanya. Mohon Tuhan , Engkau membuka pintu penginjilan kepada orang-orang ini. Biarpun karena itu, aku harus mengorbankan nyawa, aku sangat rela.

Setelah berdoa, dengan memeluk anak itu ia menemui kepala suku. Dimana waktu itu kepala suku sedang panik. Dan istrinya sedang menangis memanggil nama anaknya.
Tiba tiba mereka melihat misionari yang dibencinya itu sedang memeluk anaknya. Dengan penuh kasih sayang misionaris itu menyerahkan anak tersebut kepada kedua orang tuanya.

Kepala suku ini merasa heran dan berpikir, “aku mau membunuhnya, tetapi kenapa ia malah menyelamatkan anakku. Ini berarti ia bukan musuh, melainkan sahabat. Aku harus berbuat baik padanya.”

Sejak itu kepala suku memberikan kebebasan kepada misionaris itu untuk mengabarkan injil ditengah-tengah suku bangsanya.

“tetapi Aku berkata kepadamu. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (matius 5:44)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar